|
|
Komnas HAM Harus Segera Keluarkan Rekomendasi Hasil Penyelidikan Kasus Pelanggaran HAM Berat Aceh
Tgl terbit: Senin, 22 Desember 2014
Sejak 8 November 2013, Komnas HAM telah melakukan pemantauan dan penyelidikan mengenai pelanggaran HAM di Aceh yang terjadi pada masa Daerah Operasi Militer (1989-1998), paska Daerah Operasi Militer dan sebelum Darurat Militer, sampai dengan masa Darurat Militer (1998-2003). Dari hasil pemantauan dan penyelidikan tersebut disimpulkan adanya dugaan telah terjadi pelanggaran HAM berat pada lima [5] peristiwa, yakni Rumah Geudong di Pidie (1998), Simpang KKA di Aceh Utara (1999), Bumi Flora di Aceh Timur (2001), Timang Gajah di Bener Meriah (2001) dan Jambu Keupok di Aceh Selatan (2003).
|
Peringatan Hari HAM Sedunia 10 Desember 2014 HAM hari ini: Siapa yang akan bertanggung jawab?
Tgl terbit: Selasa, 09 Desember 2014
Perayaan Hari HAM Sedunia yang jatuh pada 10 Desember 2014 masih diwarnai dengan tragedi-tragedi kemanusiaan yang telah mereduksi agenda akuntabilitas negara. Sektor-sektor publik yang layak mendapat sorotan akuntabilitasberdimensi HAM seperti pembangunan, pemerintahan, politik, hukum, etika, bisnis, dan aktivisme masih minim mendapat perhatian pemerintah. Pada catatan HAM kali ini, KontraS secara khusus akan mengangkat agenda akuntabilitas di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo
|
Penembakan dan Pembunuhan Sewenang – Wenang di Enarotali, Paniai; Segera Bentuk Tim Independen, Pulihkan Korban dan Masyarakat;
Tgl terbit: Selasa, 09 Desember 2014
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan
[KontraS]mendesak pertanggungjawaban negara [pemerintah] dan aparat keamanan
atas aksi brutal berupa pembunuhan kilat [summary killing] dan sewenang
sewenang [Extrajudicial killing], serta penganiayaan yang dilakukan oleh
aparat gabungan TNI – Polri terhadap warga sipil di Enaratoli, Paniai, Papua.
Tindakan ini mengakibatkan 5 [Lima] pelajar tewas terkena luka tembak dan 17
[Tujuh belas] lainnya mengalami luka-luka
|
Peringatan 66 Tahun Hari HAM Internasional : Hentikan Penyiksaan dan Penuhi Hak-Hak Korban
Tgl terbit: Sabtu, 06 Desember 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] bersama korban dan keluarga korban penyiksaan di Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, NTT, Maluku dan Papua, dalam momentum menjelang Hari Hak Asasi Manusia [HAM] Internasional pada 10 Desember mendatang, mendesak Pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan tegas terhadap segala bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia, khususnya praktik-praktik penyiksaan serta memberikan pemulihan terhadap para korban.
|
Perbaiki Bangsa dengan Memperbaiki Masa Lalu, Bukan Melupakannya
Tgl terbit: Kamis, 04 Desember 2014
Korban dan Keluarga Korban Pelanggaran HAM masa lalu bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyampaikan kekecewaan atas pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhi Purdijatno. Dalam merespon penanganan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, Tedjo Edhi meminta agar masyarakat tidak lagi melihat kebelakang dan tidak mencari pihak-pihak yang bersalah.
|
Pemantauan Demo BBM 2014; Pengamanan Demonstrasi Masih Melanggar HAM!
Tgl terbit: Rabu, 03 Desember 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan [KontraS] menyayangkan maraknya peristiwa kekerasan dan pelanggaran HAM dalam sejumlah aksi demonstrasi yang banyak memakan korban dalam merespon kebijakan pemerintah Jokowi-JK terkait kenaikan harga BBM bersubsidi pada November 2014 lalu. Kontan hal tersebut bukan hanya menunjukan masih lemahnya akses terhadap saluran-saluran demokrasi, namun juga masih minimnya perlindungan terhadap hak asasi manusia di Indonesia
|
Pembebasan Pollycarpus: Negara tidak berdaya terhadap pelaku kejahatan kemanusian
Tgl terbit: Minggu, 30 November 2014
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] mengecam keras pemberian pembebasan bersyarat terhadap Pollycarpus, pelaku pembunuhan aktifis HAM Munir. Kami menilai pemberian pembebasan bersyarat tersebut merupakan sinyal bahaya terhadap penuntasan kasus pembunuhan Munir dan juga perlindungan HAM dalam pemerintahan Jokowi.
|
Bentrokan TNI Vs Polri: Ancaman Atas Rasa Aman Bagi Masyarakat
Tgl terbit: Selasa, 25 November 2014
Menanggapi situasi bentrokan TNI Vs Polri di wilayah hukum Batam yang menewaskan satu anggota TNI Praka JK Marpaung kesatuan Batalyon Yonif 134/TS dan satu warga sipil yang terluka terkena tembakan, kami Koalisi Masyarakat sipil menilai:
|
|
|
Bentrok TNI VS Polri; Pimpinan Gagal, Prajurit Membangkang
Tgl terbit: Kamis, 20 November 2014
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] menyayangkan masih berulangnya aksi penyerbuan maupun tindakan kekerasan dan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh kedua institusi aktor keamanan TNI dan Polri.
|
Pernyataan Sikap Bersama 16 Tahun Tragedy Semanggi I
Presiden, Pilihlah Jaksa Agung Bermental Baja
Tgl terbit: Kamis, 13 November 2014
Kami atas nama mahasiswa menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam atas mandeknya proses hukum bagi penanganan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang berat dalam peristiwa Semanggi I (13-15 November 1998). Memasuki tahun ke 16 peristiwa tersebut masih menyisakan pekerjaan rumah yang besar bagi Pemerintahan Baru Joko Widodo-Jusuf Kalla (JKW-JK) yang saat ini tengah memimpin Pemerintahan dengan berkomitmen untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM yang berat salah satunya adalah terhadap Peristiwa Semanggi I. Namun sejauh mana komitmen itu bisa diwujudkan oleh JKW-JK?
|
|
Hentikan Perampasan Tanah, Intimidasi, Kekerasan dan Kriminalisasi Terhadap Petani Takalar, Sulawesi Selatan
Tgl terbit: Kamis, 06 November 2014
Serangkaian tindakan intimidasi dan kekerasan kembali dilakukan oleh aparat negara (Brimob) terhadap petani di Dusun Pakkawa, desa Parang luara, Kec. Polongbangkeng utara, Kab. Takalar sejak 11 Oktober 2014 sampai hari ini. Kejadian ini dikarenakan konflik tanah antara PTPN XIV dan petani yang tergabung dalam Serikat Tani Pongbangkeng (STP) sejak puluhan tahun lalu tidak juga diselesaikan negara.
|
Tantangan Kinerja Institusi Polri dalam Pemerintahan Jokowi – JK
Tgl terbit: Selasa, 04 November 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] sangat kecewa dengan penegakan hukum dan HAM yang dilakukan oleh institusi Polri di Indonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, kami menerima sejumlah pengaduan dari masyarakat terhadap kasus-kasus yang mana proses penyelidikannya tidak menjunjung tinggi penghormatan terhadap HAM sehingga berpotensi mengkriminalisasi masyarakat dan mengaburkan fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi.
|
|
Mempertanyakan Komitmen Indonesia sebagai Anggota Dewan HAM PBB Periode 2015 – 2018
Tgl terbit: Senin, 27 Oktober 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengkritisi terpilihnya kembali Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2015-2018. Untuk kedua kalinya secara berturut-turut, Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB, mewakili wilayah Asia Pasifik bersama tiga negara lainnya yakni India, Bangladesh, dan Qatar. Indonesia mendapatkan suara dukungan sebanyak 152, dibawah India yang mendapat suara terbanyak yakni 162.
|
|
Jokowi: Jangan Pilih Pelanggar HAM
Tgl terbit: Sabtu, 25 Oktober 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] bersama dengan korban dan keluarga korban pelanggaran HAM berat menolak penunjukan Jenderal TNI [Purn]Wiranto, Jenderal TNI [Purn] Ryamizard Ryacudu menjadi kandidat menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla.
|
|
Penyusunan Kabinet harus Menggambarkan Kepentingan Rakyat
Tgl terbit: Selasa, 21 Oktober 2014
Kami dari berbagai Organisasi Masyarakat Sipil, KontraS, Konsorsium Pembaruan Agararia, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan, dan Indonesian Corruption Wacth, Meminta Presiden Terpilih Joko Widodo,
|
Jokowi Mulai Pamrih
Tgl terbit: Sabtu, 18 Oktober 2014
KontraS [Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan] mengecam sikap Joko Widodo, Presiden terpilih 2014-2019, yang menunjuk Brigadir Jendral Andika Perkasa sebagai Komandan Paspampres [Pasukan Pengaman Presiden]. Andika Perkasa adalah menantu AM Hendropriyono yang merupakan Tim Sukses dan Penasehat Rumah Transisi Joko Widodo.
|
14 Rekomendasi Penyelesaian Papua Untuk Pemerintahan Jokowi – JK
Tgl terbit: Jumat, 17 Oktober 2014
Kekerasan dan pelanggaran HAM di Papua terus berulang, pola kekerasan cenderung sama dan berulang; penggunaan pendekatan keamanan yang militeristik, seperti pembakaran, penyisiran ke rumah – rumah warga dengan cara yang intimidatif, diikuti dengan penangkapan, penahanan sewenang – wenang, penyiksaan dan penembakan kilat [diluar prosedur hukum], penggunaan kekuatan [senjata api] secara berlebihan, pembubaran aksi damai disertai kekerasan, penangkapan dan penahanan. Selain itu, masih terjadi stigmatisasi terhadap masyarakat Papua sebagai separatis atau pengacau dan sebagainya, sehingga dianggap layak untuk dikriminalisasikan.
|
Surat Terbuka: Desakan kepada Komnas HAM terhadap Penanganan Tindakan Diskriminasi Ras dan Etnis oleh FPI dan FUI
Tgl terbit: Kamis, 16 Oktober 2014
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyayangkan maraknya isu dikriminatif berlatarbelakang etnis dan keagamaan yang dikeluarkan kelompok-kelompok masyarakat tertentu di Jakarta. Sebagaimana yang diberitakan oleh media, dalam beberapa hari terakhir ormas Front Pembela Islam [FPI] dan Forum Umat Islam [FUI] melakukan demonstrasi untuk menolak Basuki Tjahaja Purnama [Ahok] menjadi Gubernur DKI Jakarta.
|
|
Hasil Penelusuran KontraS: Senayan Disandera Para Perompak Politik
Tgl terbit: Selasa, 14 Oktober 2014
Berdasarkan hasil penelusuran KontraS terhadap para anggota DPR-RI terpilih periode 2014 – 2019, setidaknya terdapat 242 nama anggota DPR-RI yang memiliki catatan (track record) buruk dan diduga terlibat dalam sejumlah kasus pelanggaran hukum dan HAM sebelum duduk di kursi Senayan
|
|
Masyarakat Sipil Tolak Bali Democracy Forum
Tgl terbit: Rabu, 08 Oktober 2014
Sebelas organisasi masyarakat sipil yaitu LBH Jakarta, YAPPIKA, PSHK, KontraS, Migrant Care, ICW, PERLUDEM, Transparency International Indonesia, JPPR, ELSAM dan FITRA menolak untuk hadir dan berbicara dalam forum internasional tentang demokrasi; Bali Civil Society Forum 2014.
|
Catatan Hari TNI Ke – 69:
TNI Masih Melanggar HAM dan Menyalahgunakan Kewenangan
Tgl terbit: Senin, 06 Oktober 2014
Pada tanggal 5 Oktober 2014, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS], mengucapkan Selamat Hari TNI [Tentara Nasional Indonesia] ke 69. Bertepatan dengan momentum ulang tahun ini KontraS memberikan sejumlah rekomendasi dan catatan kritis dari perspektif Hak Asasi Manusia [HAM]. Hak Asasi Manusia, dalam UU TNI Nomor 34 tahun 2003 dijadikan salah satu prinsip dalam Jati diri TNI dalam mengembangkan profesionalisme [pasal 2 huruf d] dan HAM menjadi rujukan kepentingan negara yang harus dilindungi oleh TNI [bagian Menimbang huruf d].
|
Rekomendasi untuk Jokowi dan JK soal Papua
Tgl terbit: Jumat, 03 Oktober 2014
KontraS melalui acara Diskusi Publik Masa Depan Papua dalam Pemerintahan Jokowi – JK pada hari ini [03/10], bertempat di halaman kantor KontraS, meminta agar Pemerintahan Kedepan Jokowi dan Jusuf Kalla, segera membentuk Pengadilan HAM di Papua, Menyelesaikan kasus Pelanggaran HAM Berat di Wamena dan Wasior, serta memastikan kontrol yang efektif pada TNI, BIN dan Polri di Papua.
|
|
49 Tahun Pelanggaran HAM berat 1965-1966;
Jokowi - JK Pulihkan Hak Korban
Tgl terbit: Selasa, 30 September 2014
Peristiwa 1965- 1966 adalah salah satu dari peristiwa kelam bangsa Indonesia di masa Orde Baru. Konflik politik dan kekuasaan yang terjadi saat itu ditangani dengan operasi keamanan dan ketertiban yang melampaui batas - batas hukum, nilai kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia.
|
Pengesahan RUU Pilkada: Demokrasi Kembali ke Titik Nol!
Tgl terbit: Jumat, 26 September 2014
Kemunduran terhadap demokrasi yang selama ini telah terbangun di Indonesia kembali terjadi setelah dini hari tadi (26/09), Ketua DPR RI akhirnya mengesahkan RUU PILKADA [Pemilihan Kepala Daerah], memutuskan PILKADA kembali dipilih oleh DPRD. Dari total 361 suara, opsi PILKADA langsung hanya memperoleh 135 suara, sedangkan 226 suara mendukung PILKADA melalui DPRD.
|
|
|
Peluncuran Koin Peduli untuk Pembetukan Pengadilan HAM Ad Hoc
Tgl terbit: Sabtu, 20 September 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyampaikan keprihatinan atas pernyataan Andi Widjajanto, Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Muhammad Jusuf Kall (JKW-JK), mengenai tidak mungkinnya Pengadilan HAM Ad Hoc dilaksanakan dalam waktu dekat nanti
|
|
Desakan Penyidikan Atas Kekerasan dan Penganiayaan Terhadap Pembela HAM Sdri. Anum Siregar
Tgl terbit: Kamis, 18 September 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan [KontraS] mendesak Kapolda Papua untuk segera melakukan penyidikan atas tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan terhadap Pembela HAM, Sdr Anum Siregar di Wamena Kapolda juga harus dapat membongkar motif dibalik tindakan kekerasan dan penganiayaaan terhadap Sdr. Anum yang merupakan pembela HAM yang selama ini aktif melakukan pembelaan hukum dan Hak Asasi Manusia di Papua.
|
TUNDA PEMBAHASAN RUU ADVOKAT
Tgl terbit: Rabu, 17 September 2014
PSHK dan KontraS mendorong Pemerintah dan DPR RI untuk menunda pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Advokat yang saat ini sedang dibahas. Satu tahun lebih sudah berlalu sejak Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 12 Juli 2013, menyepakati RUU Advokat sebagai RUU usul inisiatif DPR. RUU tersebut dimaksudkan sebagai RUU pengganti UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat (UU Advokat).
|
30 Tahun Peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984:
Jokowi Jangan Ulangi Ingkar Janji S
Tgl terbit: Jumat, 12 September 2014
Kami, korban dan keluarga korban dari Kejahatan Terhadap Kemanusiaan dalam peristiwa Tanjung Priok 1984 bersama dengan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] menyatakan kekecewaan pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono [SBY] yang tidak dapat menepati janjinya untuknya menyelesaikan peristiwa pelanggaran HAM Tanjung Priok 1984 dan peristiwa – peristiwa pelanggaran HAM berat lainnya secara berkeadilan, sebagaimana diantaranya dijanjikan Presiden SBY dalam pertemuan dengan perwakilan korban pada 26 Maret 2014.
|
RUU Pilkada, Hak Memilih setiap Warganegara tidak bisa diwakili
Tgl terbit: Kamis, 11 September 2014
Kami dari berbagai organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Bersih 2014, menolak disahkannya RUU Pilkada oleh DPR RI. Kami menemukan sejumlah masalah didalam RUU tersebut sebagaimana dijelaskan dibawah ini;
|
Mempertanyakan Kesiapan Ketahanan dan Keamanan Nasional dari Ancaman Penyakit Endemik
Tgl terbit: Rabu, 10 September 2014
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS], selaku organisasi Hak Asasi Manusia [HAM], menaruh perhatian yang sangat besar terhadap maraknya penyebaran penyakit endemik berupa virus ebola, yang akhir-akhir ini sebaran dan jumlah penderitanya sudah sangat mengkhawatirkan di beberapa negara.
|
Usulan Program Prioritas Pemerintahan Jokowi-JK - Memfasilitasi Hak Petisi Melalui Kanal Aspirasi
Tgl terbit: Jumat, 05 September 2014
Sejumlah organisasi masyarakat sipil dan individu yang peduli terhadap pembangunan partisipasi publik mendesak Presiden terpilih Joko Widodo memfasilitasi Hak Petisi dengan cara melegitimasi kanal aspirasi warga. Kanal ini diperlukan untuk menampung antusias publik berpartisipasi dalam pembangunan. Selain itu, kanal ini memiliki fungsi untuk mengimbangi potensi oligarki partai politik dan elit.
|
10 tahun Wafatnya Munir: Menggugat Negara Menuntaskan Kasus Munir
Tgl terbit: Jumat, 05 September 2014
Pemerintahan SBY harus segera membuka Laporan Tim Pencari Fakta Pembunuhan Munir. 10 tahun kasus Munir berlalu, hingga kini belum juga terkuak. Divonisnya 3 orang yang terlibat tidak cukup membuka atau menarik tanggung jawab orang-orang dilevel tertinggi sebagai otak atau dalang pelaku pembunuhan Munir.
|
Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil -
8 Prioritas Kabinet Jokowi-JK
Tgl terbit: Selasa, 02 September 2014
Akuntabilitas Tim Transisi; Secara normatif, keberadaan tim ini adalah sesuatu hal yang positif karena berorintasi pada program (program based orientation). Namun prasyarat untuk membangun perbaikan tentu harus diawali dengan akuntabilitas khususnya dari sisi pendanaan. Prinsip dasar yang harus diimplementasikan Jokowi-JK dalam membangun transisi kultur pemerintahan baru dapat dimulai dari transparansi pendanaan tim transisi tersebut kepada masyarakat. Karena bagaimanapun juga, untuk mengoperasionalkan sebuah tim
|
Polda DIY Gagal Memidiasi, Florence tak Layak Ditahan dan Harus Dibebaskan!
Tgl terbit: Minggu, 31 Agustus 2014
Koalisi Masyarakat Sipil (KontraS, ICJR, SafeNet, PSHK, LBH Pers, ELSAM, LBH Jakarta, YLBHI, ICT Watch, ICW, Pil-Net, PBHI, ILRC, Arus Pelangi, MAPPI, LeiP, ILR ) mengecam tindakan Polda DIY yang menahan Florence Sihombing, seorang netizen dan mahasiswi yang menempuh pendidikan Notariat di Yogya, telah ditahan oleh Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai 29 Agustus 2014 pukul 14:00 WIB.
|
Mas Joko, Berani Nggak?
Tgl terbit: Minggu, 31 Agustus 2014
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] mengucapkan selamat atas terpilihnya Bapak Joko Widodo dan M Jusuf Kalla, sebagai Presiden terpilih untuk periode 2014-2019. Selanjutnya kami memberikan masukan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih perihal penyelesaian atas berbagai peristiwa Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat yang hingga kini belum diselesaikan.
|
|
Bebaskan Adrianus Meliala dari Tuduhan Pidana atas Dasar Kerja Kompolnas
Tgl terbit: Rabu, 27 Agustus 2014
Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] mengecam tindakan Kapolri Jenderal Sutarman yang melaporkan dan memanggil Komisioner Kompolnas, Adrianus Meliala atas tuduhan tindakan menghina penguasa atau badan umum, pencemaran nama baik dan/atau fitnah sebagaimana diatur dalam Pasal 207, 310 dan/atau 311 KUHP.
|
Sepuluh Tahun SBY HAM tidak Bermakna, Pelajaran Penting untuk Jokowi
Tgl terbit: Minggu, 24 Agustus 2014
Berdasarkan pengalaman kerja KontraS dan isu yang jadi perhatian kerja KontraS, selama 10 tahun SBY berkuasa kami mencatat; Dimasa pemerintahan SBY hal positif terjadi, seperti, komunikasi dalam upaya pencarian keadilan pernah atau bisa terjadi. Pada masa SBY ada keleluasaan dalam mengembangkan ekspresi.
Sementara, hal negatif yang terjadi dimasa SBY bisa dikategorikan kedalam beberapa hal
|
|
KPK TIDAK TEGAS KEPADA TNI!
Memberantas korupsi tidak cukup sekedar wacana atau melahirkan piagam-
Tgl terbit: Sabtu, 16 Agustus 2014
Dalam konteks korupsi tidak ada istilah korupsi sipil dan korupsi militer. Juga tidak pembagian kerugian sipil dan kerugian TNI. Idealnya kesemuanya dalam posisi yang sama, korupsi yang terjadi dilingkungan sipil dan TNI tetap harus diperlakukan yang sama dan dijerat dengan regulasi yang sama yaitu dengan Undang-Undang Tindak Pidana korupsi. Begitu juga soal kerugian yang timbul dari korupsi, semuanya harus dianggap sebagai kerugian negara dan bukan dibatasi pada kerugian sipil atau TNI.
|
Lindungi Masyarakat Sipil Papua;
Minimalisir Penggunaan Kekuatan Berujung Kekerasan dan Pelanggaran HAM
Tgl terbit: Sabtu, 16 Agustus 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] mendesak Negara untuk secara sungguh - sungguh memastikan dan menjamin perlindungan dan pemenuhan hak – hak sipil politik masyakat Papua. Operasi dan/atau apapun kebijakan atas nama keamanan dan penegakan hukum yang dilakukan oleh TNI dan Polri harus tetap memperhatikan prinsip Hak Asasi Manusia yang telah dijamin sejumlah perundang – undangan dan aturan hukum yang ada.
|
Mendorong Tim Transisi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih;
Membentuk Komite Kepresidenan Untuk Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat
Tgl terbit: Jumat, 15 Agustus 2014
Joko Widodo dan Jusuf Kalla harus membayar janjinya untuk tuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM yang berat yang terjadi dimasa lalu. Sebagaimana dalam Visi & Misi Calon Presiden dan Wakil Presiden [Capres dan Cawapres] yang telah disampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, pasangan Joko Widodo dan Muhamad Jusuf Kalla [JKW-JK] menyampaikan akan menyelesaikan kasus-kasus atau peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia [HAM] yang berat yang terjadi di masa lalu [Orde Baru], sebagai berikut;
|
Indonesia: Minimnya kebenaran, keadilan, dan reparasi di Aceh atas pelanggaran HAM masa lalu mengecilkan proses perdamaian
Tgl terbit: Jumat, 15 Agustus 2014
Sembilan tahun setelah perjanjian damai Helsinki 2005 ditandatangani untuk mengakhiri konflik 29 tahun di Aceh, Amnesty International dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) bergabung dengan para korban konflik dan keluarga mereka untuk menyerukan kembali kepada pihak berwenang untuk memenuhi kewajiban mereka untuk memastikan kebenaran, keadilan, dan reparasi penuh atas pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang telah terjadi, termasuk dengan membentuk sebuah komisi kebenaran di Aceh yang bekerja sesuai dengan hukum dan standar internasional.
|
|
16 Tahun Pencabutan Status Daerah Operasi Militer di Aceh
Keadilan Bagi Korban dan Pengungkapan Kebenaran Masih Nihil
Tgl terbit: Kamis, 07 Agustus 2014
Hari ini tepat 16 (enam belas) tahun dicabutnya status Daerah Operasi Militer (DOM) di Provinsi Aceh (7 Agustus 1998). Sepanjang DOM diberlakukan terdapat banyak pelanggaran terhadap warga sipil dalam bentuk penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, Penculikan, Penghilangan Orang Secara Paksa, Penyiksaan, Pengusiran Paksa, pengrusakan rumah dan properti, kekerasan seksual, penembakan hingga pembunuhan yang mengakibatkan penderitaan luar biasa bagi rakyat Aceh. Namun kami menyayangkan bahwa proses pengungkapan kebenaran dan keadilan bagi korban masih diabaikan oleh Pemerintah.
|
Hasil Seleksi Peserta SeHAMA Angkatan ke VI 2014
Tgl terbit: Senin, 04 Agustus 2014
KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) mengucapkan selamat kepada para peserta yang telah lulus seleksi SeHAMA VI 2014. Selanjutnya peserta akan segera dihubungi via email dan telepon oleh panitia SeHAMA VI terkait persiapan untuk mengikuti Sehama 2014.
|
Monas masih menjadi wilayah Rentan Kekerasan oleh TNI
Tgl terbit: Minggu, 27 Juli 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS ] mendesak Panglima TNI dan/atau Pomdan Jaya untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap Iqbal, seorang pengamen di wilayah Monumen Nasional [Monas] yang diduga dilakukan oleh dua orang dari anggota TNI dan dua masyarakat sipil pada tanggal 21 Juli 2014. Akibatnya, korban mengalami luka di tiga titik pada kepala bagian belakang serta mata bagian kiri bengkak dan memerah.
|
Rekomendasi untuk Joko Widodo dan Jusuf Kala untuk
Pemerintahan Indonesia 2014-2019
Tgl terbit: Rabu, 23 Juli 2014
Kami dari berbagai organisasi masyarakat sipil, mengucapkan selamat kepada Sdr. Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla, untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2014-2019. Kami mengingatkan kepada Sdr Jokowi dan Jusuf Kalla, bahwa kemenangan yang sesungguhnya adalah kemenangan rakyat atau publik luas, dengan segala harapan, kesabaran atas penderitaan dan imajinasi untuk Indonesia yang lebih baik,
|
MAHKAMAH KONSTITUSI HARUS MENJAGA DEMOKRASI
Tgl terbit: Senin, 21 Juli 2014
Proses Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) akan segera berakhir. Pada tanggal 22 Juli 2014 dijadwalkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil penghitungan suara akhir dari masing-masing kandidat Capres Cawapres yaitu Prabowo-Hatta Rajasa dan Joko Widodo- Jusuf Kalla.
|
USUT TUNTAS KORUPSI DI KARAWANG TERKAIT PERAMPASAN TANAH OLEH PT. SAMP/AGUNG PODOMORO LAND
Tgl terbit: Kamis, 2014 Juli 2014
Kamis hingga Jumat (17-18/07/2014) telah terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Rumah Dinas Bupati Karawang dan salah satu pusat perbelanjaan di Karawang. Hasil OTT tersebut adalah penangkapan terhadap Ade Swara (Bupati Karawang), Nur Latifah (Istri Bupati Karawang), Aking Saputra (Perwakilan PT. Agung Podomoro Land di Karawang), Rajen Diren (Perwakilan PT. Agung Podomoro Land di Karawang), Nana (Kepala Desa Cilamaya) dan tiga orang lainnya.
|
|
|
|
|
Deklarasi Pemilu Damai, Menolak Intimidasi dan Kecurangan
Tgl terbit: Selasa, 08 Juli 2014
Masa kampanye pemilihan Presiden 2014 yang banyak menguras energi dan menyita perhatian masyarakat telah berakhir. Kini, tahapan agenda politik tengah memasuki masa tenang dan akan berlanjut dengan proses pemilihan Presiden pada tanggal 09 Juli nanti.
|
Pilpres Berpihak dan Curang
Tgl terbit: Selasa, 08 Juli 2014
KontraS khawatir bahwa proses Pilpres 2014 yang berpotensi dilaksanakan dengan curang, berat sebelah dan tidak menghormati aspek hukum. Hal ini teridentifikasi dari 1) Keberpihakan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono; 2) Mobilisasi instrumen negara; 3) Fitnah dan kekerasan; dan 4) Pelanggaran Pemilu.
|
|
|
Menggugat Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia;
KPU Sengaja Abai dan Tidak Cermat Terhadap Jejak Rekam Capres [Pelanggar HAM]
Tgl terbit: Jumat, 04 Juli 2014
Koalisi Gerakan Melawan Lupa telah mengajukan gugatan hukum terhadap Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia [KPU RI] melalui Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara [PTUN] atas Keputusan KPU RI yang telah meloloskan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia melalui Keputusan KPU No 453/Kpts/KPU/Tahun 2014 tentang Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 dan Nomor 454/KPTS/KPU/Tahun 2014 Tentang Penetapan Nomor Urut dan Daftar Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Pemilihan Umum Tahun 2014, dengan nomer register perkara: 129/G/2014/PTUN-JKT.
|
|
RAMADHAN KELAM BAGI AHMADIYAH
Tgl terbit: Minggu, 29 Juni 2014
Memasuki bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah, kehidupan beragama dan berkeyakinan di Indonesia tercederai. Pemerintah yang seharusnya melindungi dan memastikan kehidupan beragama dan berkeyakinan sesuai Undang-Undang Dasar 1945 dan dasar negara Pancasila, malah menjadi aktor utama yang melanggar konstitusi
|
|
|
|
TINDAKAN EKSEKUSI PAKSA OLEH APARAT POLISI TERHADAP
LAHAN PETANI DI KARAWANG AKAN MELENYAPKAN LUMBUNG PADI NASIONAL
Tgl terbit: Selasa, 24 Juni 2014
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS], Konsorsium Pembaharuan Agraria [KPA] dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia [WALHI] menyesalkan tindakan aparat keamanan [Brimob Mabes Polri, Polda Jawa Barat, Polres Karawang] yang mengedepankan tindakan represif dalam pengamanan eksekusi lahan yang akan dilakukan oleh juru sita Pengadilan Negeri Karawang di Kecamatan Telukjambe Barat, Rembang, Karawang, Jawa Barat, pada hari Selasa 24 Juni 2014.
|
|
|
Rentetan Pelanggaran HAM Berat 1997-1998:
Fakta Makin Jelas, Proses Hukum Tetap Buram
Tgl terbit: Sabtu, 14 Juni 2014
Salah satu berkah dari proses kampanye Pilpres 2014 adalah makin terkuaknya berbagai catatan negatif para Capres. Salah satunya adalah soal Prabowo Soebianto, salah satu Capres 2014, atas dugaan berbagai kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. Namun kami, dari Gerakan Melawan Lupa (GML) mengecam buruknya respon dan upaya-upaya manipulatif berbagai keterangan dan proses hukum yang mandek.
|
|
|
|
KPU Mengabaikan Kepentingan Hak Asasi Manusia Warga Negara Pada Penyelenggaraan Pemilihan Presiden 2014-2019
Tgl terbit: Kamis, 05 Juni 2014
Koalisi Melawan Lupa, Koalisi Bersih 2014 bersama dengan Jaringan Solidaritas Korban dan Keluarga Korban Untuk Keadilan [JSKK], Solidaritas Korban Pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkeyakinan [Sobat KBB], Paguyuban Petani Tanah Pangonan Bogor [Bani Tansagor] menilai bahwa KPU telah mengabaikan nilai-nilai Hak Asasi Manusia warga negara pada penyelenggaraan pemilihan presiden 2014-2019 dengan tidak memasukan materi Hak Asasi Manusia dalam debat Capres dan Cawapres yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Juni 2014 – 5 Juli 2014.
|
|
Tangkap dan Adili Pelaku Intoleran Terhadap Kelompok Minoritas di Yogyakarta
Tgl terbit: Sabtu, 31 Mei 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] mendesak Kapolri untuk menindak tegas para pelaku intoleran yang telah melakukan aksi penyerangan terhadap para jemaat yang tengah melakukan ibadah Doa Rosario di Kompleks STY YKPN Ngalik, Sleman – Yogyakarta.
|
Kritik Komite Ekonomi, Sosial dan Budaya PBB terhadap
Kebijakan Pembangunan Pemerintah RI
Tgl terbit: Jumat, 30 Mei 2014
KontraS, HuMa, Walhi dan Sawitwatch menyambut baik terbitnyarekomendasi dan kritikdariKomite Ekonomi, Sosial dan Budaya(The Committee on Economic, Social and Cultural Rights) PBB terhadap kebijakan pembangunan pemerintah Indonesia yang belum melakukan pendekatan HAM, baik dalam kebijakan maupun implementasinya.Pada 23 Mei 2014,
|
|
Tinggalkan Industri Tambang dan Migas, Kuatkan Identitas Maritim dan Agraris
Tgl terbit: Kamis, 29 Mei 2014
Selama tahun Politik 2014, isu tambang dan energi kembali menjadi sorotan dan mendapatkan porsi yang besar baik dalam pemberitaan media ataupun sebagai barang dagangan Parpol dan politisi. Dua koalisi yang dibentuk untuk mengusung Capres berlomba-lomba menawarkan program kedaulatan tambang dan energi di Indonesia.
|
|
|
11 Tahun Peristiwa Jamboe Kepok dan Pemberlakuan Status Darurat Militer di Aceh
Tgl terbit: Sabtu, 17 Mei 2014
Peristiwa Jamboe Kepok (17 Mei 2003) dan Penerapan Pemberlakuan Darurat Militer (DM) sepanjang 18 Mei 2003-18 Mei 2005 di Provinsi Aceh telah memasuki tahun ke-11. Peristiwa Jamboe Kepok dan peristiwa pelanggaran HAM akibat dari kebijakan negara melalui DM hingga kini masih menyisakan luka yang mendalam bagi korban karena tidak ada akuntabilitas negara untuk menyelesaikan persoalan tersebut melalui Komisi Kebenaran dan Pengadilan HAM sebagaimana amanat dari Nota Kesepahaman Damai/MoU antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
|
Lagi, Indonesia masuk dalam Catatan Buruk HAM di Dunia
Tgl terbit: Kamis, 15 Mei 2014
KontraS dan berbagai kelompok Minoritas dan Rentan menyayangkan performa Indonesia yang masih buruk dalam menjamin kebebasan untuk berkumpul secara damai dan hak untuk berserikat. Hal ini secara tegas termuat dalam laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 13 Mei 2014 yang disusun oleh Pelapor Khusus PBB tentang Hak untuk Berkumpul secara Damai dan Hak untuk Berserikat, Maina Kiai.
|
Brutalitas Anggota Kepolisian Daerah Jawa Barat
Tgl terbit: Rabu, 14 Mei 2014
Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), JakMania (supporter Persija) bersama korban mengecam brutalitas dan menyayangkan penggunaan kekuatan secara berlebihan oleh Polda Jabar, Polres Karawang, Polres Purwakarta dan Polres Bekasi dalam melakukan pengamanan terhadap pendukung Persija di kilometer 66 tol Cipularang.
|
|
|
Tangkap dan Adili Penjahat HAM
Tgl terbit: Selasa, 13 Mei 2014
Ironis, sekaligus lelucon. Bagaimana tidak menjadi ironi dan lelucon, apabila dalam kurun waktu lebih dari 32 tahun kekuasaan Orde Baru dipimpin oleh Jenderal yang berlumuran darah ratusan hingga jutaan manusia Indonesia.
|
Presiden Harus Segera Menemukan 13 Orang yang Diculik dan Membentuk Pengadilan HAM Ad-hoc
Tgl terbit: Senin, 12 Mei 2014
Proses pengungkapan kasus penghilangan orang (penculikan) tahun 1997-1998 menunjukkan perkembangan penting. Prabowo Subianto, yang diduga kuat terlibat dalam kasus tersebut menyatakan siap untuk memberikan klarifikasi. Di pihak lain, Kivlan Zein, mantan Kepala Staf Kostrad, menyatakan dirinya tahu keberadaan ke 13 aktifis yang hingga kini masih hilang tersebut dimana ditembak dan dibuang.
|
Gerakan Melawan Lupa
Peresmian Mural Prasasti Tragedi Trisakti & Mei 1998
Tgl terbit: Senin, 12 Mei 2014
Hari ini tepat 16 (enam belas) Tahun Peristiwa Penembakan Mahasiswa di depan Universitas Trisakti (12 Mei 1998) oleh aparat (ABRI dan Polri). Tuntutan reformasi yang disuarakan oleh mahasiswa direspon secara represif oleh aparat dengan melakukan penembakan ke arah kampus sehingga mengakibatkan 4 (empat) mahasiswa Trisakti meninggal : Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hery Hartanto dan Hendriawan Sie serta ratusan lainnya mengalami luka-luka.
|
|
|
|
Implementasikan Qanun KKR Aceh dan Selesaikan Penyelidikan Pro-Justisia
Tgl terbit: Sabtu, 03 Mei 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] menyesalkan lambatnya tindakan negara dalam menyelesaian peristiwa pelanggaran HAM pada peristiwa Simpang KKA, Aceh yang terjadi pada 3 Mei 1999 di Aceh Utara. Kondisi ini berdampak pada absennya pemenuhan hak korban dan keluarga untuk mengakses keadilan, kebenaran dan pemulihan.
|
|
|
|
|
Seruan Korban untuk Pemilu Legislatif 2014
Jangan Pilih Parpol Pengusung Capres Pelanggar HAM Berat
dan Penghambat Korban Memperjuangkan Keadilan
Tgl terbit: Minggu, 06 April 2014
Pemilihan Umum [Pemilu] adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil [UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu dalam pasal 1 ayat 1]. Oleh karenanya, sudah seharusnya kedaulatan ini digunakan untuk tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi penghormatan, perlindungan, penegakan dan pemenuhan HAM. Bukan sebaliknya, digunakan untuk tujuan melupakan, mengabaikan penegakan dan pemenuhan hak para korban pelanggaran HAM berat, apalagi menjadi sarana untuk mencuci tangan dari pertanggungjawaban pelanggaran HAM berat yang terjadi.
|
Pemilu Damai, Stop Kekerasan di Aceh
Tgl terbit: Sabtu, 05 April 2014
Pelaksanaan pemilu langsung, umum, bebas, jujur dan adil merupakan amanat konstitusi yang wajib dijunjung tinggi oleh seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemilu. Proses demokrasi untuk memilih wakil rakyat harusnya berlangsung damai, tanpa kekerasan dan tekanan dari pihak mana pun. Namun ironisnya, di Aceh situasi menjelang Pemilu justeru diwarnai dengan serangkaian kekerasan yang berakibat pada jatuhnya korban nyawa dan harta. Sebagaimana diketahui, saat ini tercatat sudah lima orang meninggal dan puluhan harta benda dan atribut partai rusak atau hangus.
|
Satinah Korban Ketidakadilan Sosial
Tgl terbit: Sabtu, 05 April 2014
Besok, atau tepatnya 3 April 2014, Satinah TKI asal Ungaran, Jawa Tengah terancam akan dieksekusi mati oleh Pemerintah Arab Saudi akibat divonis bersalah lantaran membunuh majikannya, Nurah binti Muhammad Al Gharib dan mengambil sejumlah uang real milik majikannya tersebut.
|
TNI Melindungi Pelaku Penghilangan Paksa Terhadap Dedek Khairudin
Tgl terbit: Jumat, 28 Maret 2014
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan menyayangkan sikap baik dari pihak Pusat Polisi Milter Angkatan Laut dan Angkatan Darat yang berusaha melindungi pelaku Penghilangan paksa dengan menutup informasi mengenai keberadaan Dedek Khairudin. Dedek Khairudin sejak tanggal 28 November 2013 yang hingga kini belum diketahui keberadaannya telah dihilangkan oleh Serda Mardian Intel Korem 011/LW beserta 7 anggota marinir pangkalan brandan.
|
|
Bersih2014
www.bersih2014.net
Tgl terbit: Minggu, 23 Maret 2014
Sebagai upaya menjaga harapan pada sistem demokrasi dan politik yang mampu membuat perubahan menjadi lebih baik, gerakan Bersih2014 bermaksud untuk menyediakan alternatif pilihan nama calon anggota legislatif pada Pemilu 2014 yang akan datang.
|
Asap Riau; Perintah Tembak ditempat Upaya Represif tak berujung,
Solusi Cabut Izin Perambah Hutan
Tgl terbit: Jumat, 21 Maret 2014
Jakarta, Data World Resources Institute (WRI) memetakan lokasi titik api Riau selama 20 Februari - 12 Maret 2014 dengan bantuan Active Fire Data milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). terungkap bahwa kabut asap di Riau kali ini lebih parah dari tahun 2013 yang lalu. Sejak 20 Februari hingga 11 Maret 2014, ditemukan 3.101 titik api di Pulau Sumatera. Jumlah tersebut melebihi periode 13 Juni hingga 30 Juni 2013 lalu yang sebanyak 2.643 titik api.
|
|
Merajut Perdamaian ACEH Dalam Pemilu 2014
Tgl terbit: Jumat, 07 Maret 2014
KontraS [Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan] prihatin dengan situasi di Aceh menjelang Pemilu Legislatif 2014. Presiden dan jajaran Pemerintah pusat bersama dengan Pemerintah daerah serta Badan pelaksana pemilu harus bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi yang aman di Aceh.
|
Adili Prajurit TNI Pelaku Pembunuhan Berencana Terhadap Keluarga Nisman
Tgl terbit: Rabu, 05 Maret 2014
KontraS Jakarta, KontraS Sumatera Utara dan Korban mendesak Panglima TNI, Kementrian Pertahanan dan Kementrian Hukum dan HAM untuk segera menetapkan peradilan koneksitas atas perkara pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Alamsyah, Rendi warga sipil dan 2 anggota militer atas nama Praka Puji dan Praka Samsunardi Saragih yang keduanya berasal dari kesatuan Arhanudse 11 Binjai.
|
Mengurai Persoalan Pelanggaran HAM dalam RUU KUHP dan RUU KUHAP
Tgl terbit: Minggu, 02 Maret 2014
KontraS meminta agar Pemerintah dan DPR RI segera menghentikan pembahasan dan upaya pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Kami menemukan sejumlah masalah yang pelik dan krusial baik dari sisi historis, maupun dari sisi konsep HAM-nya. Polemik ini justru menimbulkan kegaduhan, ini adalah bukti bahwa semakin dekat dengan pemilu, masyarakat dan berbagai institusi negara lainnya semakin tidak percaya pada pemerintahan hari ini, apalagi terhadap anggota DPR.
|
Stop Pemanfaatan Isu Agama untuk Kepentingan Politik di Aceh
Tgl terbit: Rabu, 26 Februari 2014
KontraS [Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan] mengecam tindakan Faisal [Calon legislatif DPRK dari Partai Nasional Aceh], bersama Zhaimar [Kepala Desa Ujung Karang], dan beberapa warga, termasuk Kapolsek Sawang yang bertindak telah melanggar hukum terhadap Tgk Barmawi dan santrinya di Pesantren Al-Mujahadah, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan.
|
Manisfestasi Perbudakan di Indonesia
Tgl terbit: Selasa, 25 Februari 2014
KontraS [Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan] menilai tindakan Brigadir Jenderal Pol [purn] Mangisi Situmorang dan istrinya terhadap 17 PRT [Pekerja Rumah Tangga] yang bekerja dirumahnya di Jalan Danau Mantana, Komplek Duta Pakuan, Kota Bogor sebagai tindak pidana dan pelanggaran hak asasi manusia.
|
MENGANJURKAN GOLPUT BUKAN KRIMINAL
Tgl terbit: Selasa, 25 Februari 2014
KontraS prihatin dengan pernyataan dari pejabat-pejabat Bawaslu, Polri dan BIN yang menyatakan bahwa Golput dapat dipidana. Ditambahkan bahwa Penggunaan media sosial untuk menganjurkan Golput bisa dikenakan pemidanaan UU ITE.
|
Tuntutan JPU ; Keadilan setengah hati Bagi Korban Perbudakan
Tgl terbit: Jumat, 21 Februari 2014
Proses persidangan buruh kuali memasuki tahap-tahap akhir di Pengadilan Negeri Tangerang terkait adanya tindakan diluar perikemanusian berupa menyiksa, menyekap, memukul, merampas hak atas kemerdekaan dan hak atas bekerja layak yang dilakukan oleh Yuki Irawan dan para mandornya terhadap puluhan buruhnya. Tindakan tersebut pantas diganjar dengan hukuman yang adil dan berdasar pada perlindungan HAM.
|
Kolaborasi Polisi Semarang dan Ormas Ancam Demokrasi Indonesia
Tgl terbit: Selasa, 18 Februari 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam keras tindakan Sekelompok Orang liar dan Kepolisian (Polrestabes dan Polsek Banyumanik, Semarang) yang telah membubarkan paksa kegiatan kunjungan rutin korban Peristiwa 1965-1966. Bahwa acara ini adalah silaturahmi mengunjungi orang sakit, bukan rapat atau melakukan kegiatan apapun. Mau jenguk rekan yang sakit, malah berujung pemeriksaan di kantor Polisi.
|
|
|
Tim Pro-Justisia Komnas HAM Untuk Pelanggaran HAM Berat Aceh;
Harus Berkerja Dengan Kualitas Tinggi
Tgl terbit: Selasa, 11 Februari 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendukung sepenuhnya langkah Komnas HAM melakukan penyelidikan Pro-justisia [Penyelidikan untuk Kepentingan Proses Hukum]. Langkah ini sejalan dengan hasil investigasi KontraS yang menemukan adanya dugaan pelanggaran HAM berat pada peristiwa Simpang KKA di Aceh, Aceh Utara Tahun 1999 dan Peristiwa Jambo Keupok Tahun 2003.
|
|
25 Tahun Peristiwa Talangsari Lampung
Presiden Bohong, Jaksa Agung Abai
Tgl terbit: Jumat, 07 Februari 2014
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] bersama dengan Forum Keluarga Korban Talangsari [PK2TL] mengecam segala bentuk pembohongan dan pengabaian penyelesaian peristiwa Talangsari, 7 Feberuari 1989. Peristiwa Talangsari adalah salah satu hutang kemanusiaan dan hutang penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia [HAM] di Negara ini.
|
|
|
Mendesak Pemerintah Thailand Tidak Menggunakan Pendekatan Represif
terhadap Demonstrasi Kelompok Oposisi
Tgl terbit: Senin, 27 Januari 2014
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS], selaku organisasi Hak Asasi Manusia [HAM] di Indonesia, yang juga berperan aktif dalam mendorong pemajuan HAM ditingkat regional; sejauh ini mengikuti setiap perkembangan yang terjadi di Thailand. Secara khusus terkait demonstrasi kelompok oposisi di Bangkok dan sekitarnya. KontraS mencatat terhitung dari bulan November 2013, situasi di Bangkok terus memburuk dan telah menelan 9 (sembilan) korban jiwa dan puluhan orang telahterluka.
|
Eksploitasi Pedagang ITC Mangga Dua berujung Kriminalisasi
Tgl terbit: Jumat, 24 Januari 2014
Praktik-praktik penghisapan terhadap para penghuni/pemilik kios ITC Mangga Dua terus terjadi selama 20 tahun oleh bekas pengembang yakni PT. Duta Pertiwi Tbk yang merupakan Sinar Mas Group. Kemudian perusahaan tersebut melakukan penyalahgunaan wewenang terkait pengelolaan gedung ITC Mangga Dua dengan menempatkan para karyawannya pada struktur pengurus di Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS) dan memberikan jasa pengelolaan gedung pada kelompok dari usahanya yakni PT. Jakarta Sinar Intertrade (PT. JSI)
|
Proses Hukum Kasus Pembunuhan Laurensius Wadu di Lembata, NTT Penuh Kejanggalan
Tgl terbit: Selasa, 21 Januari 2014
Kelompok pembela HAM yang tergabung dalam Koalisi Penegak Kebenaran dan Keadilan (KPK2) mendesak penegak hukum di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) bertindak profesional dalam menangani kasus pembunuhan berencana terhadap Aloysius Laurensius Wadu, mantan Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Lembata.
|
15 Tahun Tragedi Penyiksaan di Gedung KNPI; Segera Lakukan Penyelidikan Pro Justisia dan Bentuk Komisi Kebenaran
Tgl terbit: Kamis, 16 Januari 2014
Bertepatan dengan 15 tahun Peristiwa Penyiksaan di Gedung KNPI, Lhokseumawe, Aceh [9 Januari 1999], Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] menilai bahwa dalam peristiwa tersebut patut diduga telah terjadi kejahatan kemanusiaan. Peristiwa tersebut adalah bagian dari operasi militer yang bernama Operasi Wibawa [1999], dengan tujuan menangkap warga yang diduga bagian dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dalam operasi tersebut sekitar 40 orang masyarakat sipil ditangkap dan di bawa ke gedung KNPI, Lhokseumawe.
|
Masyarakat Desak KPI untuk
Hukum Stasiun TV Pengabdi Partai Politik
Tgl terbit: Kamis, 16 Januari 2014
JAKARTA—Masyarakat dari berbagai elemen, yang menamakan diri sebagai gerakan Frekuensi Milik Publik (FMP), pada hari ini 16 Januari 2014, melakukan long march dari Bunderan Hotel Indonesia menuju kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Harmoni, Jakarta Pusat. Long march ini dilakukan dalam upaya menuntut ketegasan KPI untuk menghukum stasiun televisi yang berpihak kepada afiliasi politik pemiliknya.
|
POLRI, Hentikan Rekayasa Kasus!
Tgl terbit: Minggu, 12 Januari 2014
KontraS meminta Polri dan jajaran penegak hukum lainnya, untuk segera mengambil tindakan-tindakan yang signifikan dan progressif untuk mencegah dan memulihkan kasus-kasus demi kasus yang direkayasa. Putusan MA [Mahkamah Agung] akhir-akhir ini menunjukan bahwa aparat penegak hukum dalam hal ini Polisi dalam melakukan penyidikan masih mengandalkan pengakuan korban atau pelaku dengan cara-cara penyiksaan dan penyalahgunaan diskresi. Dari berbagai kasus yang diterima KontraS [lihat lampiran] ada banyak petunjuk dan keterangan korban bahwa proses hukum di kepolisian tidak dilakukan secara profesional, dimana ada praktek penyiksaan, ada proses hukum yang tidak diimbangi dengan bukti yang menyakinkan serta tidak ada informasi yang diberikan secara baik ke [keluarga] korban maupun keluarga korban.
|
|
Penanganan Teroris di Ciputat Penuh Tanda Tanya
Tgl terbit: Minggu, 05 Januari 2014
Berangkat dari temuan awal dan informasi media massa, KontraS menganggap kematian enam terduga teroris; Hidayat, Nurul Haq, Fauzi, Rizal, Hendi, dan Edo- tidak wajar dan mengandung unsur-unsur pelanggaran prosedur hukum serta hak asasi manusia, termasuk hak asasi warga yang terkena dampak.
|