SEMANGAT boleh terus tinggi, tetapi stamina tubuh sering tak bisa dibohongi. Itulah yang terjadi pada Wakil Ketua Dewan Pengurus YLBHI yang juga Ketua Dewan Pengurus Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Munir (34). Ia dirawat akibat terserang penyakit tifus dan paratifus.
"Dokternya saja kaget, kok bisa tifus dan paratifus sama-sama ada, padahal keduanya saling berlawanan," ungkap ayah dari Soultan Alif Allende itu, yang sejak Rabu (20/9) siang, harus beristirahat di RS Islam Jakarta, di bilangan Cempaka Putih. Sejak Senin lalu Munir memang sudah merasa tidak enak badan. Dia sering buang air besar, agak demam, pusing, dan mual-mual.
Munir memang kurang memperhatikan soal makan. Menu makan siangnya di YLBHI nyaris itu-itu saja, antara nasi goreng, soto ayam, atau
tongseng kambing, yang dibeli di pinggir jalan. Jika ada acara di hotel, hampir tidak pernah menyentuh berbagai jenis makanan tanpa alasan jelas.
"Itu gimana itu soal Atambua? Kok sikap ketua MPR dan elite-elite politik kita maunya nolak resolusi Dewan Keamanan. Itu enggak benar itu. Kalau kita sampai diembargo, kan yang susah rakyat kecil, bukan mereka," ungkap Munir.
Meski tergolek di ranjang yang dikatakannya mewah, telepon genggam Munir terus berdering, dan dia pun terus memberi komentar atas berbagai soal. Katanya sambil tertawa lepas, "Sakit sih sakit, ngomong jalan terus..." (oki)